Monday, April 4, 2011

Renungan Ulang Tahunku

Hari ini, 4 April 2011 tepat genap umurku 21 tahun. Ada yang bertambah dan ada yang berkurang. Bertambah, ya aku bertambah tua. Berkurang, ya jatah umurku di dunia ini semakin berkurang. Orang bilang "menjadi tua itu pasti, dan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan". Sebenarnya hari ini tidak ada yang spesial bahkan terbilang sama seperti hari-hari lainnya. Hanya saja hari ini banyak teman dan rekan yang memberi selamat ulang tahun.
Kembali aku merenung, apa saja yang sudah kulakukan di tahun lalu dan apa yang akan kulakukan di tahun depan.
Sejenak aku ingat sebuah filosofi :
"MENIRULAH PRIBADI ORANG KAMU KAGUMI,
KARENA MENIRU ADALAH JALAN  TERPENDEK UNTUK MENJADIKAN DIRI  KAMU SAMA DENGAN PRIBADI YANG KAMU  KAGUMI" 
(Mario Teguh)

Kali ini, ijinkan aku meniru Mario saat berulang tahun, yakni menyampaikan perenungan singkatku atas hidupku, semoga dapat memberikan kekuatan bagi yang merasa lemah, jalan bagi yang merasa buntu, dan harapan bagi yang merasa hilang harapan.

21 tahun, Usia yang terbilang masih muda untuk menapaki jalan-jalan kehidupan yanag sudah menunggu di depan mata kita.
Tapi ada perbedaan yang kurasakan dalam  setahun terakhir ini.
Tapi ada perbedaan yang dirasakan juga oleh orang-orang disekelilingku.
Ada yang berubah dalam diriku
Aku berubah
Dan hanya merekalah yang tahu...

Dulu, aku terkubur dalam manusia lamaku.
Dulu, aku sangat sombong karena kekuatanku.
Dulu, aku selalu merasa tidak puas akan nasibku.

Hingga akhirnya, aku mengalami badai besar dimana titik itu berputar 180 derajat.
Teringat saat itu, dimana tiap hari, bathin ini bergumul, bagaimana mencegah bisikan untuk lari dari kenyataan ini,

Aku berada di level terendah dalam hidupku.
Kini aku tersenyum saat mengingat pesan sebuah filsafat lagi :
�BERSYUKURLAH JIKA ENGKAU SUDAH DI LEVEL TERENDAH DALAM HIDUPMU, KARENA TIDAK ADA PILIHAN LAIN SELAIN UNTUK NAIK �

Aku bersyukur karena pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Kusadari sepenuhnya... segala kehebatanku, kepandaian & kekuatanku, sudah tidak lagi berguna.

Pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Aku bersyukur, disaat ku tak mampu lagi...aku memilih kembali kepada Sang Maha Kuasa.

Kusadari kini,
Aku sebenarnya berada dalam sekolah yang disebut kehidupan.
Ada kalanya ujian itu datang, tidak lain untuk meluluskan aku naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Tak peduli usiaku,
Tingkatan yang lebih tinggi hanya bisa diraih dengan lulusnya aku saat ujian/badai datang.
Jika anda belum lulus, setua apapun aku, aku masih belum naik tingkat.

Pilihanku,
Apakah aku akan lari dari setiap badai yang menerpaku,
ataukah aku akan mencoba melewati badai dengan mengandalkan kekuatanku sendiri,
atau aku akan melewati setiap badai dengan di beri kemudahan bersama Tuhanku?

Aku, dalam manusia baruku, menyadari..
Hari ini 4 April 2011, aku genap berusia 21 tahun. Seperti setahun sebelumnya, tidak ada perayaan khusus karena akupun terkadang mengganggap biasa saja. Namun pada ultah ini aku merasa ada satu perasaan yang berbeda. Tidak tahu sebabnya apa, yang jelas saya merasa sudah dewasa untuk menjalani kehidupan ini. Kilas balik tentang kehidupanku selama ini. Apa yang sudahku lakukan? Apa yang sudah  kucapai? Sudahkan aku menjadi dewasa dalam arti yang sesunguhnya? Kira-kira aku hidup berapa tahun lagi ya  Kapan bisa kaya raya dan pensiun muda ya? Bagaimana kehidupan rohaniku? bisakah jadi orang yang baik? bisakah menjadi calon suami, ayah dan sahabat yang baik? dan seterusnya. Berbagai macam pertanyaan seolah muncul silih berganti di kepala. Jawabannya masih ada di awang-awang. All I want to do adalah berbuat yang terbaik dalam peranku saat ini.
 
Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan.
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya.

Demi Allah, sesungguhnya semakin dekat ujung kehidupanku, Hisab semakin nyata, dan sesungguhnya Hisab Allah amatlah berat, Smoga tak kusia siakan nafasku, tak kusia siakan waktuku, Sesungguhnya Hanya Engkaulah tujuanku. Perjalanan hidupku, menempuh alam dunia menghabiskan waktu, yang tiada lama. Usia bertambah makin senja, tiada terasa tak tersadar. Semakin dekatlah ajalku.

Ya Allah,� Berilah aku kekuatan �


Oh..Selamat ulang tahun untuk diriku sendiri dan juga buat orang-orang yang berulang tahun di hari yang sama! Heee

Renungan Ulang Tahunku Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts